Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Evita Nursanty mengatakan pertemuan ulama internasional yang akan diselenggarakan di Jakarta merupakan bentuk kontribusi Indonesia untuk menciptakan ekosistem perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan dunia khususnya di kawasan Indo-Pasifik.
Evita menilai Indonesia cukup representatif untuk menyelenggarakan pertemuan itu karena negara ini memiliki pengalaman dalam penanganan konflik dan merupakan negara demokrasi dengan mayoritas penduduk Islam terbesar di dunia.
“Tidak ada yang mudah dalam proses perdamaian. Tapi kita melihat kepada pengalaman Indonesia bahwa perdamaian itu bisa terjadi,” kata Evita, Jakarta, Selasa (30/1).
Politisi PDI Perjuangan ini sangat optimis atas semua niat baik dan ketulusan negara dalam menginisiasi pertemuan ulama tersebut. Enita juga meyakini niat baik tersebut akan mendapat sambutan baik dari semua pihak sehingga perdamaian sebagai apa yang diharapkan dapat terwujud.
“Jika melihat Afganistan kita sadar ada banyak pihak yang ada di sana. Jadi ini harus benar-benar kita perhitungkan semua. Tapi sekali lagi dunia tahu kita punya kapasitas dan kita berangkat dari ketulusan dan ada saling percaya guna mencapai perdamaian di kawasan Indo-Pasifik,” ungkapnya.
Pertemuan ulama internasional, lanjut dia, merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Jokowi ke Afganistan untuk ikut terlibat menciptakan perdamain dunia sebagaimana dimanatkan UUD 45.
Sebelumnya, Indonesia menyatakan kesiapannya menyelenggarakan pertemuan ulama internasional untuk membantu membangun perdamaian di tingkat internasional, khususnya negara Afghanistan. Presiden Jokowi mengatakan tindak lanjut dari rencana pertemuan ulama itu akan dilakukan di Jakarta.