Absurditas Angka Kasus Covid-19 di Indonesia

Oleh: Dr Ir Harris Turino Kurniawan, MSi, MM, Politisi PDI Perjuangan, Pengusaha, dan Akademisi (Doctor in Strategic Management).
Rabu, 20 Mei 2020 07:53 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Banyak pihak yang meragukan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. Data per tanggal 18 Mei 2020 menunjukkan jumlah kasus yang dilaporkan adalah sebesar 18.010 orang. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 267.2 juta orang, angka ini dianggap terlalu kecil. Yang sering digunakan sebagai pembanding adalah negara Amerika, yang jumlah penduduknya sebesar 328.2 juta orang dengan jumlah penderita yang mencapai 1.474.946 orang. Mereka membandingkan rasio jumlah penduduk, dan memprediksi bahwa jumlah orang yang sudah terpapar Covid-19 di Indonesia seharusnya mencapai 1.2 juta orang. Yang menjadi pertanyaan adalah, benarkah angka perbandingan ini bisa dijustifikasi kebenarannya. Mari kita cermati.

Memang harus diakui bahwa jumlah pengujian Covid-19 di Indonesia masih sangat kecil, yaitu hanya 580 per 1 juta penduduk, jauh di bawah tingkat pengujian di Amerika yang mencapai 26.700 per 1 juta penduduk. Dengan jumlah pengujian yang masih sangat kecil, mudah ditarik kesimpulan dengan akal sehat, bahwa jumlah sebenarnya penderita Covid-19 di Indonesia akan lebih besar dari angka yang dilaporkan. Tetapi benarkah angkanya mencapai 1.2 juta penduduk? Menurut hemat penulis, ini adalah simplifikasi yang mengandung lompatan logika.

Dengan perbedaan jumlah uji yang signifikan, memang sulit untuk memprediksi berapa banyak sebenarnya orang Indonesia yang sudah terpapar Covid-19. Penulis memilih menggunakan pendekatan yang berbeda, yaitu dari angka kematian yang dilaporkan disebabkan oleh Covid-19. Jumlah kematian pasien Covid-19 di Amerika adalah 88.889 orang, atau tingkat kematiannya (fatality rate) 6,02%.

Di Indonesia sendiri dilaporkan ada 1.191 orang meninggal dunia akibat Covid-19 atau fatality ratenya mencapai 6,61%, masih di bawah angka fatality rate dunia yang mencapai 6,73%. Jumlah kasus yang meninggal di Indonesia akibat Covid-19 memang jauh lebih kecil dibandingkan dengan di Amerika. Angka kematian ini lebih mudah didapatkan dan lebih sulit untuk dimanipulasi, karena pasien yang meninggal pasti ada datanya. Tidak mungkin angka puluhan ribu kematian bisa direduksi menjadi hanya 1000an orang. Jadi dari angka ini dapat disimpulkan bahwa jumlah penderita Covid-19 di Indonesia memang jauh lebih kecil dibandingkan dengan di Amerika.

Tetapi sebagian masih tetap meragukan dengan berargumentasi bahwa tidak semua kematian di Indonesia dicatat sebagai disebabkan oleh Covid-19 karena keterbatasan jumlah pengujian. Ini bisa saja terjadi, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Tidak semua orang yang meninggal memang menjalani test PCR untuk mengkonfirmasi apakah yang meninggal terkena Covid-19.

Baca juga :