NTT, Gesuri.id - Mengawali tahun baru 2023, saya ingin terlibat dalam suatu diskursus tentang kesiapan Indonesia memasuki era emas tahun 2045.
Harian Kompas (24/1), mewartakan jika Jepang menghadapi masalah demografi dimana saat ini, telah terjadi penurunan tajam angka kelahiran dan peningkatan tajam angka lansia (lanjut usia).
Menurut Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, hal ini akan membawa konsekuensi dalam soal sosial kemasyarakatan.
Saat ini Jepang berada di ambang apakah kita dapat mempertahankan fungsi sosial masyarakat. Masalah anak ini tidak bisa menunggu lagi, tidak bisa ditunda, kata Khisida (tentu dalam bahasa Jepang ya), saat berpidato di parlemen Jepang, awal tahun 2023. (Kompas, 24/1, halaman 4).
Membaca warta ini kita tentu dibuat terpana oleh sebab sejumlah negara gelisah dengan rendahnya angka kelahiran, sementara itu, di negara lain, gelisah dengan angka kelahiran yang tinggi. Kita ingat, Indonesia pada era 80-an demikian gencar dengan gerakan Keluarga Berencana (KB) guna menekan lajut kelahiran.