Caleg PDI Perjuangan: Krisis Rupiah dan Persatuan Bangsa

"Saya yakin kita akan melewati masa ini. Indonesia sangat kaya. Insya Allah bisa kembali lagi, dolar bisa turun."
Rabu, 05 September 2018 13:59 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Bung Karno, dalam pidatonya berjudul: Deklarasi Ekonomi tanggal 28 Maret 1963, sebagai Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia menggelorakan semangat Rakyat dan Bangsa Indonesia yang kala itu tengah mengalami krisis ekonomi dan politik. Sukarno memaparkan tentang strategi dasar ekonomi Indonesia.

Tahap pertama yaitu harus menciptakan susunan ekonomi yang bersifat nasional dan demokratis, yang bersih dari sisa-sisa imperialisme dan bersih dari sisa-sisa feodalisme.

Baca:PDI Perjuangan di Mata Iis Sugianto

Meski demikian Bung Karno menyadari bahwa sisa-sisa kolonial dan sisa feodal dan demikian pula sifat-sifat hubungan ekonomi dan perdagangan dengan dunia luar masih juga memberikan rintangan dalam pertumbuhan ke arah Sosialisme Indonesia.

Khususnya blok-blok ekonomi negara, dan dengan demikian memperkuat dominasi ekonomi dari the oleh established forces. Berhubung dengan itu maka Bung Karno menekankan pemerintah berusaha untuk menghilangkan kelancaran perdagangan internasional, akan tetapi yang di samping itu terlebih-lebih menekan perkembangan pembangunan ekonomi di negara-negara yang baru saja memasuki alam kemerdekaan.

Baca juga :