DPR hari ini dianggap sebagai lembaga dengan reputasi buruk. Kinerja memble, digaji besar dengan segala fasilitas hidup yang mensupportnya, diperparah lagi kelakuan oknum-oknum Anggota Dewan Yang Terhormat yang menjadi langganan sebagai tahanan KPK.

Baik buruknya performa Lembaga DPR ditentukan oleh kualitas pemilihnya. Jika DPR saat ini dinilai buruk karena anggotanya mengecewakan apalagi tidak bisa memperjuangkan aspirasi rakyat yang telah memilihnya, yang salah siapa?

Tentu KITA yang memilihnya, yang asal memilih, atau yang tidak menggunakan hak pilih juga punya andil kalau sampai memilih atau membiarkan anggota Dewan yang akhirnya terpilih karena kita golput apalagi karena sudah memberikan sembako, beberapa lembar Rupiah berwarna merah atau biru.

Tidak perlu menyalahkan Partai karena tidak menawarkan Caleg yang berkualitas. Sebab setiap partai memiliki mekanisme tersendiri untuk menyeleksi putra putri terbaik bangsa menjadi wakil rakyat yang kelak bisa menyusun anggaran negara, merumuskan dan membuat Undang-Undang serta mengawasi jalannya pemerintahan.

Siapapun berhak mendaftar selama memenuhi kualifikasi dan Partai pun punya aturan main masing-masing dalam meloloskan kandidatnya dalam bursa pencalegan.