Hasto Kristiyanto: RISET dan INOVASIĀ 

"Menggelorakan riset dan inovasi yang berpihak bagi kepentingan nasional sangatlah penting".
Sabtu, 15 Januari 2022 11:17 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - Pada awal November 2021 dalam pertemuan bersama dengan Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri di sela-sela sarapan pagi, ditunjukkan kepada saya Majalah Trubus yang mengangkat laporan menarik, bagaimana seorang warga negara Perancis sukses mengembangkan bisnis bambu dengan kultur jaringan dan secara rutin mengeskpor bambu ke 4 benua.

Bukan saya anti asing, kata Ibu Mega, Namun mengapa harus orang asing yang melakukan penelitian bambu-bambu nusantara? Bukankah para peneliti Indonesia mengetahui bahwa jumlah varian bambu Nusantara mencapai lebih dari 100 jenis bambu.

Baca:Hasto: Kader PDI Perjuangan Harus Terus Tunjukkan Militansi

Lalu mengapa hanya sedikit peneliti yang menaruh perhatian untuk mengembangkan bambu tersebut dengan kultur jaringan, yang terbukti juga layak secara ekonomis sebagai usaha bisnis yang menguntungkkan dan mampu menciptaan lapangan kerja serta mendatangkan devisa negara? Mengapa hal tersebut tidak dilakukan oleh para peneliti dan pengusaha Indonesia? Bukankah di bumi Indonesia ini tersedia begitu banyak obyek penelitian yang nampaknya sederhana, namun jika dikembangkan secara serius menjadi begitu penting bagi kemajuan bangsa?, ujar Presiden Kelima Republik Indonesia tersebut dengan nada penasaran, sedih, sekaligus penuh tanda tanya mengapa penelitian yang membumi dan berguna bagi kehidupan rakyat tidak banyak dilakukan oleh peneliti Indonesia.

Dengan berbagai pertanyaan yang mendalam, kritis, dan menyentuh hal yang elementer tentang masih rendahnya budaya riset dan inovasi, pikiran saya terus berkecamuk. Dalam perenungan, muncul tanda tanya, mengapa sebagai bangsa, kita justru sering meributkan hal-hal yang sepele, namun melupakan hal yang mendasar dan strategis bagi kemajuan bangsa dan negara. Bukankah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta riset dan inovasi harus ditumbuhkan sebagai budaya bangsa? Hal inilah yang melandasi kehadiran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca juga :