Hukum Sebagai Senjata Politik Dalam Berkuasa

Terhadap elite politik yang mau beraliansi dengan pemimpin otoriter populis, hukum tidak ditegakkan.
Selasa, 18 Juni 2024 00:05 WIB Jurnalis - Heru Guntoro

Jakarta, Gesuri.id - For my friends, everything. For my enemies, the law. (Untuk teman-teman saya, segalanya. Untuk musuhku, hukum.) scar Benavides, 19331939

Perusakan dan pembunuhan demokrasi ditempuh, antara lain, melalui penggunaan hukum sebagai senjata politik. Ide brilian Profesor Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt di Harvard ini dituangkan dalam karya terbarunya, Tyranny of the Minority (2023: 50), yang menempati rak buku-buku karya para Profesor Harvard di Harvard Coop, Harvard Square.

Perihal hukum yang digunakan oleh dan untuk kepentingan politik menandai karakteristik utama kepimpinan populisme otoritarian. Pemimpin otoriter yang berjubah populisme hanya di atur oleh hukum Yang menguntungkan kepentingannya diri. Jika tak sesuai dengan kepentingan dirinya, ia mengubah hukum dengan cara yang secara teknis legal, tetapi sebenarnya bentuk tindakan ekploitasi konstitusional secara kasar.

Baca:Ganjar: Perlu Ada Ruang Check and Balances di Pemerintahan

Baca juga :