HUT ke-51 PDI Perjuangan, Ethos Marhaenisme GIG Society 

Marhaenisme mengajarkan mereka tidak boleh kalah dengan ketakutan, ketidakpastian, dan penindasan.
Selasa, 09 Januari 2024 11:09 WIB Jurnalis - Heru Guntoro

Jakarta, Gesuri.id - Generasi muda saat ini dihadapkan pada tantangan unik yang mencakup kompleksitas dinamika pekerjaan modern. Fenomena seperti gig economy dan perkembangan teknologi telah mengubah paradigma seputar makna dan tujuan pekerjaan. Menjadi website developer atau data engineer bukan hanya sekadar pekerjaan, melainkan simbol prestasi yang diakui dan dihormati secara sosial. Namun, di balik penghargaan itu, terbentanglah ketidakpastian yang meresahkan.

Pertumbuhan pesat teknologi dan informasi telah memberikan opsi baru, seperti menjadi pekerja gig yang menawarkan kemerdekaan yang begitu diimpikan oleh Gen Z dan Millennial akhir. Namun, kenyataannya, ketidakpastian finansial dan stabilitas pekerjaan juga menyertainya. Dalam menjawab pertanyaan tentang arti sebenarnya dari pekerjaan, generasi muda harus merangkul semangat untuk menghadapi dinamika ketidakpastian yang menjadi keniscayaan zaman.

Bayangkan, seorang Designer Website muda berusia dua puluhan tahun yang bangga dengan pekerjaannya. Ia memulai setiap hari dengan keyakinan yang tak tergoyahkan dan dedikasi yang kuat. Ia menjalankan tugas-tugas harian dengan semangat, terhubung dengan koleganya dalam pembicaraan cerdas tentang fluktuasi pasar kripto, dan bahkan merencanakan untuk mengembangkan hobi fotografi pada akhir hari. Namun, semua mimpi dan rencananya hancur pada pukul lima sore ketika diumumkan bahwa ia termasuk dalam daftar lay-off yang diberlakukan oleh perusahaan tanpa peringatan sebelumnya dan bahkan tanpa pesangon yang diyakini sebagai haknya. Peristiwa ini meninggalkannya dalam ketakutan yang tersembunyi namun meluap.

Baca:Ternyata Ini ZodiakGanjarPranowo, Berikut Karakternya

Baca juga :