Kembalinya Risma dengan Misi Lebih Besar

Oleh: Eri Irawan, Kader PDI Perjuangan Kota Surabaya.
Sabtu, 31 Agustus 2024 11:02 WIB Jurnalis - Haerandi

Jakarta, Gesuri.id - Tri Rismaharini kembali. Kali ini dengan misi lebih besar: memperbaiki kondisi Jawa Timur. Dan kita tahu, dia punya semuanya untuk itu. Kegigihannya adalah modal besar seorang pemimpin yang senantiasa ditunggu, bagaikan elang-rajawali yang tabah di masa pancaroba seperti pidato Bung Karno pada perayaan HUT Kemerdekaan RI 1949.

Risma tidak hadir dari ruang hampa. Dia tidak lahir tanpa rekam jejak. Bukan seorang pemimpin yang berasal dari antah berantah yang kemudian muncul dengan menjual wajah melas di hadapan publik. Risma adalah Risma. Seorang yang dibentuk dengan perjalanan panjang dunia birokrasi dan politik, sebuah dunia yang memaksa orang untukmeminjam istilah Tan Malaka: terbentur-terbentur-terbentur-terbentuk.

Mengawali kariernya sebagai Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya pada 1997, Risma tumbuh bersama sistem merit birokrasi yang tertata rapi. Pengetahuan dan pengalamannya di bidang tata kota dan bagaimana menyejahterakan rakyat terakumulasi dari sekian tour of duty di Pemerintah Kota Surabaya.

Kemampuannya untuk menata dan membangun Surabaya teruji saat Risma menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya pada 2008 dan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya pada 2010. Dia memahami bagaimana seharusnya sebuah kota metropolitan berstandar dunia diwujudkan di Surabaya.

Namun pemahamannya baru bisa diwujudkan menjadi tindakan dan kebijakan yang lebih konkrit saat terpilih menjadi wali kota Surabaya selama dua periode pada 2010-2020. Risma membuat sekian gebrakan mulai dari menata banyak taman kota, membuat Surabaya lebih hijau, membuka jalan lingkar untuk memecah kemacetan, beragam program pro rakyat, hingga ketegasannya membangun sistem antikorupsi melalui e-procurement, e-budgeting, dan e-planning.

Baca juga :