Kepemimpinan dan Ideologi dalam Ketahanan Partai: Refleksi atas Disertasi Hasto Kristiyanto

Oleh:  Politisi PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen. 
Jum'at, 18 Oktober 2024 18:55 WIB Jurnalis - Heru Guntoro

Jakarta, Gesuri.id - Sebagai seorang kader PDI Perjuangan, saya merasa sangat beruntung bisa menyaksikan langsung pencapaian luar biasa dari Mas Hasto Kristiyanto dalam dua momen penting sidang promosi doktor yang beliau lalui. Pertama, di Universitas Pertahanan, dan kini di Universitas Indonesia, di mana dua kali pula saya dibuat berdecak kagum. Hasto berhasil meraih gelar doktor dengan predikat cumlaude dan IPK 3,92, sebuah prestasi yang tentu sangat membanggakan. Pencapaian ini bukan hanya milik pribadi, tetapi juga menjadi sumbangsih besar bagi PDI Perjuangan dan masa depan politik Indonesia.

Disertasi yang beliau angkat, berjudul Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan, serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai: Studi pada PDI Perjuangan, adalah sebuah kajian yang mendalam dan strategis. Mas Hasto berhasil mengupas tuntas hubungan antara kepemimpinan, ideologi, dan pelembagaan dalam menjaga ketahanan partai, yang tentu saja sangat relevan dengan kondisi politik saat ini.

Tujuh Prinsip Megawati: Fondasi Kepemimpinan Strategis

Dalam disertasinya, Mas Hasto merumuskan Tujuh Prinsip Megawati sebagai dasar dari kepemimpinan strategis politik. Prinsip-prinsip tersebut mencakup sikap kritis, visioner, arah yang jelas, nilai inti yang kokoh, biopolitik, alignment, dan komitmen. Prinsip-prinsip inilah yang menurut Mas Hasto telah menjadi panduan bagi kepemimpinan Megawati Soekarnoputri dalam memimpin PDI Perjuangan. Prinsip-prinsip ini tidak hanya menjadi pedoman yang kuat dalam menghadapi berbagai dinamika politik, tetapi juga menjadi alat untuk menginternalisasi nilai-nilai ideologis ke dalam tubuh partai.

Baca:Lima Kelebihan GubernurGanjarPranowo

Baca juga :