Ketika Lembaga Survei Memotret Kinerja Mas Menteri

Oleh: Amilan Hatta, Direktur Eksekutif Lembaga Analisis dan Kajian Kebudayaan Daerah.
Senin, 27 Juni 2022 11:50 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Nama Nadiem Anwar Makarim ketika diumumkan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaannya dalam jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019, sebelumnya mengundang berbagai spekulasi dan asumsi di kalangan masyarakat Indonesia. Terutama para pemerhati dan praktisi pendidikan di tanah air. Nama Nadiem memang sebelumnya tidak santer terdengar akan diangkat sebagai Mendikbud.

Kini terhitung 2 tahun 8 bulan Nadiem menjabat. Bahkan sejak 28 April 2021, lingkup kerjanya bertambah dengan membidangi juga Riset dan Teknologi, sehingga jabatannya menjadi Mendikbud Ristek.

Perjalanan dua tahun lebih di tengah situasi pandemi memang menjadi tantangan tersendiri bagi kinerja seorang pemimimpin di lembaga kementerian manapun. Namun setidaknya apapun tantangan dan situasi yang dihadapi seorang pemimpin tetaplah dituntut harus mampu berinovasi hingga pada akhirnya akan dijadikan tolok ukur dan indikator penilaian kepuasan publik bagi masyarakat yang dipimpinnya.

Pertanyaannya adalah, puaskah publik pendidikan Indonesia terhadap kinerja Mas Menteri?

Dalam situasi pembelajaran jarak jauh di tengah masa pandemi tahun lalu, Nadiem mampu melakukan berbagai penyesuaian dalam kondisi pandemi terhadap proses pembelajaran, sehingga tetap dapat terlaksana dengan baik. Hal ini menurut penulis yang perlu diberikan apresiasi.

Baca juga :