SUDAH cukup lama kita menangis, jangan menangis lagi, tegakkan mukamu menjadi manusia sejati, untuk menegakkan kebenaran.
Bait puisi pujangga India Swami Vivekananda itu dibacakan Megawati Soekarnoputri saat berpidato pada Kongres Luar Biasa (KLB) PDI di Surabaya 6 Desember 1993.
Di KLB PDI tahun 1993 itu, sinar kebintangan Megawati muncul.Dengan membawa harapan baru untuk jalan Perjuangan dengan keteguhan atas sebuah prinsip.
Pada titik itu, Megawati menunjukkan kualitasnya sebagai politisi perempuan yang kuat berani melawan ketidakadilan dari sebuah rezim tangan besi yang pongah.
Dari Surabaya itulah, kali pertama tantangan terbuka dilayangkan pada rezim Orde Baru yang sedang menikmati puncak kuasanya.