Jakarta, Gesuri.id - Tanggal 23 Januari adalah hari ulang tahun Megawati. Politisi terkuat di Indonesia itu lahir ketika langit Yogya pada tahun 1947 berwarna kelam dan mendung bergayut di sekitaran Istana Kepresidenan Yogyakarta. Warna kelam langit Yogya seolah menggambarkan perjalanan hidupnya yang melewati kekelaman sejarah negeri ini namun kemudian berhasil dengan gemilang melewati kekelaman itu, dengan kemenangan se-indah pelangi setelah hujan.
Bila Sukarno melewati pergolakan politik dengan cara komunikatif, maka Megawati melewati pertarungan politik dengan penuh perhitungan dengan membaca keadaan dan karakter orang. Inilah yang membedakan karakter Sukarno dan Megawati dalam berpolitik. Tetapi ada satu kesamaan persis kedua-nya, yaitu: integritas dalam memegang cita-cita idealisme politiknya.
Sukarno sampai wafatnya memegang ide BERDIKARI-nya Indonesia dengan cita-cita TRI SAKTI. Sementara Megawati memegang teguh cita-cita idealisme Indonesia Berdikari lewat demokrasi gotong-royong yang ia percayai sekeras apapun gelombang politik yang ia hadapi.
Megawati tumbuh dalam situasi kenegaraan yang kental, ketat dengan aturan protokoler. Sepertinya dia sengaja disiapkan oleh Presiden Sukarno, sebagai Gadis Negara, dengan tugas yang sebagai perwakilan untuk menerima tamu-tamu kenegaraan. Apalagi tahun 1960-an awal, Indonesia sedang hebat-hebatnya dalam politik diplomasi Internasional, berbagai tamu penting negara silih berganti hadir. Di suasana inilah Megawati dibesarkan.
Namun antara tahun 1965-1966 masa kelam politik Indonesia terjadi, peristiwa Gestok 1965 membuat Presiden Sukarno secara bertahap dilumpuhkan kekuasaannya pada semua sisi. Di tahun-tahun inilah Megawati kerap melihat banyak pengkhianatan yang dilakukan oleh orang-orang disekeliling Bung Karno.