Jakarta, Gesuri.id - Para penganut paham neoliberalisme menganggap bahwa kebebasan absolut (tanpa intervensi) negara menjadi kunci kemajuan ekonomi sebuah bangsa.
Dengan kata lain, sebisa mungkin peran negara jangan terlalu dominan dalam mengurusi kehidupan ekonomi warganya. Sepintas, gagasan tersebut cukup masuk akal, jika dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara-negara dunia pertama (AS, Eropa, Jepang).
Namun, di balik gegap gempita kemajuan ekonomi yang mereka nikmati saat ini, terlihat sederet problem serius imbas konsep kebebasan ekonomi yang mereka usung. Ketimpangan antara si kaya dan si miskin begitu mencolok (termasuk di negara-negara dunia pertama itu tadi) dan sederet problem serius lainnya.
Eks petinggi Bank Dunia yang juga sekaligus peraih hadiah Nobel Ekonomi, Joseph Stiglitz punya pandangan berbeda terhadap konsep kebebasan ala penganut paham neoliberalisme.
Dalam buku barunya berjudul The Road to Freedom: Economics and the Good Society, Stiglitz secara tegas menentanglaju jalannya neoliberalisme, yang bagi dirinya telah merusak berbagai sendi kehidupan. Stiglitz memang di dalam bukunya mengkritisi berbagai argumen dasar dari paham Neoliberalisme.