Negara Tidak Boleh Kalah Dalam Melawan Terorisme

Oleh: Dr. Harris Turino, Politisi PDI Perjuangan, Doctor in Strategic Management.
Rabu, 31 Maret 2021 09:15 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - Republik ini kembali berduka. Sebuah bom besar dengan daya ledak rendah kembalidiledakkan lewat aksi bunuh diri di Gereja Kathedral Makassar. Pelakunya adalah sepasang suami istri yang baru menikah 6 bulan sebelumnya. Keduanya meninggal dunia di lokasi dengan tubuh terburai akibat ledakan bom yang mereka bawa.

Tidak ada korban jiwa lainnya karena sepasang pelaku bom bunuh diri berhasil dicegah masuk ke dalam gereja yang saat itu sedang merayakan acara Minggu Palem. Hanya terdapat sebanyak 20 orang yang mengalami luka-luka akibat serpihan kaca.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara yang paling efektif untuk menghentikan semua ini. Untuk bisa menjawabnya tentu kita perlu menelusuri lebih dahulu akar permasalahan yang ada.

Terorisme berawal dari faham fundamentalisme yang mengarah pada radikalisme. Ini muncul akibat adanya sekelompok orang yang kehilangan daya nalar yang kemudian memonopoli arti kebenaran dan menghakimi semua orang yang tidak sepaham dengan aliran pemikiran mereka yang monolitik.

Jika sekedar merasa yang paling benar dan tanpa menghukum pihak lain, sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Bahaya baru akanmuncul bilamana ada orang yang mengatasnamakan Tuhan, bahkan bertindak melebihi Tuhan itu sendiri, lalu merasa berhak untuk menghukum dan membinasakan orang yang memiliki keyakinan yang berbeda.

Baca juga :