Jakarta, Gesuri.id - Pancasila sebagai pandangan hidup dalam berbangsa tentunya tidak hadir begitu saja melainkan melalui sebuah proses dan dialektika dalam keberadaannya. Soekarno menggali Pancasila berdasarkan logika penggaliannya tidak terlepas akan konsep geopolitik Indonesia.
Pancasila hadir menjadi kohesifitas atas pertanyaan tentang apa staat ide (konsep Negara) yang cocok bagi bangsa Indonesia sebagaimana pertanyaan Radjiman Wedyodiningrat Ketua BPUPKI.
Secara substansial pidato Soekarno merupakan kehendak untuk merumuskan staat ide Republik Indonesia Merdeka, sebagai penopang eksisitensi yang dapat memberikan ruang partisipasi bagi seluruh golongan dan kemajemukan bangsa. Sehingga, dalam kontek itu Pancasila menunjukan juga tujuan, yaitu selain das sollen (seharusnya) juga sebagai das sein (realitas) ideal bangsa Indonesia yang hendak dituju.
Dalam hal berbangsa, Pancasila menghendaki bahwa keindonesiaan yang sudah diikatkan menjadi semakin kokoh dan dalam kontek bernegara segala aktivitas kemasyarakatan dan kenegaraan harus bersumber pada konstitusi Indonesia yaitu UUD 1945 yang juga di dalam pembukaannya termuat sila-sila Pancasila dalam alinea ke- 4. Maka, Pancasila memiliki tiga relasi yang kuatrelasi antara individu dengan individu, indivudu dengan Negara dan individu dengan Allah SWT-Tuhan pencipta alam semesta.