Jakarta, Gesuri.id - Menghayati kemiskinan bagi perempuan adalah lebih dari sekadar angka dan statistik, kemiskinan adalah perjuangan nyata yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan mereka.
Mereka berjuang untuk mendapatkan nafkah, melindungi keluarga, merawat anak-anak, dan mengejar mimpi mereka dalam lingkup kesulitan yang sering tak terbayangkan. Setiap pagi, dengan mata lelah tapi penuh dengan harap, begitulah mereka terbangun menyantap kopi kenyataan pahit setiap harinya.
Dalam komunitas kemiskinan ekstrem, kelompok perempuan sering menghadapi hambatan yang lebih besar dan kompleks dari pada kelompok pria. Menghadapi kemiskinan juga berarti bertarung melawan ketidakadilan sosial, kekerasan dalam rumah tangga, dan sistem yang cenderung mengekang hak-hak mereka untuk merdeka.
Kemiskinan bagi perempuan tak mengenal usia. Apakah itu anak-anak, remaja, wanita paruh baya, mereka semua merasakan beban yang sama beratnya. Bagi anak-anak; kemiskinan mengancam kesempatan mereka untuk mendapatkan pendidikan dan mengalami masa kecil yang bahagia.