Tri Rismaharini Tidak Hanya Beretorika Tapi Tulus Bertenggang Rasa

Oleh: Novita Hardini, Anggota Komisi VII DPR RI dan Bendahara DPD Taruna Merah Putih Jawa Timur
Kamis, 21 November 2024 17:09 WIB Jurnalis - Ali Imron

Jakarta, Gesuri.id - Refleksi melihat debat ke 3 Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur 2024 lalu. Menjadi pemantik rasa yang harus di renungi seluruh masyarakat Jawa Timur. Memilih Figur Pemimpin yang berani memutus segala permasalahan yang selama ini menjadi beban sosial besar di provinsi Jawa Timur atau menjatuhkan hati pada fenomena popularitas yang selama ini tidak menyelesaikan masalah apapun di Jawa Timur.

Selama ini kita memang mengenal Bu Risma sebagai sosok yang rajin bekerja bukan figur yang banyak bicara. Rasa-rasanya karakter itulah yang sangat diperlukan masyarakat Jawa Timur utamanya dalam kondisi sekarang. Bila kita menilik secara garis komando administratif, jarak masyarakat Jawa Timur yang tinggal di desa-desa tidaklah dekat dengan pemerintah provinsi, melainkan akses terdekat mereka adalah pemerintah desa dan kabupaten atau kota yang memang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat.

Ini menjadi pengingat bahwa tugas pemerintah provinsi haruslah dapat meringankan, mempercepat, dan memperkuat fungsi-fungsi yang berjalan di desa dan kabupaten atau kota agar manfaatnya dapat dirasakan. Kebermanfaatan secara langsung di sektor pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan lingkungan misalnya, inilah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Jawa Timur sebagai bukti bekerjanya pemerintah provinsi dalam wujud percepatan-percepatan aksi yang langsung menyentuh masyarakat hingga ke pelosok desa sekalipun.

Bu Risma secara otentik dan konsisten mengawali pemaparan dan pendalam visi dan misinya dengan penekanan yang menunjukkan keberpihakannya pada masyarakat kecil dan kurang diperhatikan. Dalam pembukaan, dirinya berulang-ulang mengatakan agar jangan sampai ada rakyat kecil yang menangis kesusahan karena kesulitan mengakses layanan dasar seperti air bersih, kemudian sulitnya mendapatkan pupuk bagi petani, juga para nelayan yang terlalu banyak dihadapkan pada aturan-aturan serta larangan dalam melaut, dan lain sebagainya.

Di saat pasangan calon lain menggaungkan posisi Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara yang merujuk pada pelayanan barang dan jasa untuk IKN dan Indonesia Timur, Bu Risma sekali lagi mengatakan, Mau jadi apapun Jawa Timur yang penting dipastikan pusat pertumbuhan itu merata dimana saja. Kita harus berpihak kepada masyarakat yang paling susah. Itulah Bu Risma yang berbeda dengan pasangan lainnya. Di kala pasangan lain ingin melakukan pemolesan citra dan retorika, dalam benak beliau yang terbersit paling kuat adalah pikiran yang tertuju pada masyarakat yang mengalami kesusahan.

Baca juga :