Pemerintah Kota Surabaya menyediakan sarana transportasi bernama Suroboyo Bus. Moda transportasi ini digagas oleh Wali Kota Tri Rismaharini atau biasa disapa Wali Kota Risma dan diluncurkan pada awal April 2018.
Sebagaimana bus Transjakarta di Ibu Kota, Suroboyo Bus menerapkan pemisahan tempat antara penumpang laki-laki dengan penumpang perempuan. Pemisahan kursi diterapkan guna mencegah pelecehan seksual. Kursi empuk berwarna merah muda untuk perempuan, sedangkan kursi warna oranye untuk penumpang laki laki.
Ada pula kursi prioritas untuk ibu hamil dan lanjut usia yang diberi tanda khusus. Mengutip situsJatimplus.id, total kapasitas penumpang Suroboyo Bus sebanyak 67 orang. Ketika masuk ke dalam Suroboyo Bus, hawa adem yang berasal dari semburan penyejuk udara langsung memancar.
Jika ditanya berapa harga tiket Suroboyo Bus, hal ini akan sulit dijawab. Musababnya, calon penumpang cukup menukarkan sampah tiga botol plastik dengan secarik tiket Suroboyo Bus. Penukaran itu bisa dilakukan di terminal atau halte. Mekanisme menukar sampah plastik dengan tiket ini sejalan dengan program penanggulangan sampah plastik di Surabaya.
Ada lagi keunikan Suroboyo Bus adalah anti-macet. Bus tersebut memiliki sensor khusus yang membuatnya terbebas dari jebakan lampu merah. Setiap kali badan bus memasuki area traffic light, maka sensor akan otomatis bekerja, kemudian lampu lalu lintas yang semula berwarna merah akan berubah menjadi hijau. Tentu saja semua sudah dihitung dan tidak membahayakan pengguna lalu lintas lainnya.