Hasto Ajak Masyarakat Memaknai Kembali Konsep Halal Bihalal

Saatnya kedepankan persatuan nasional, kepentingan rakyat, bangsa dan negara.
Senin, 03 Juni 2019 14:06 WIB Jurnalis - Gabriella Thesa Widiari

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut momen halal bihal yang selalu menjadi sebuah tradisi pada saat hari raya Idul Fitri sangat relevan dengan dengan situasi politik saat ini. Dia menegaskan, sudah saatnya sesama anak bangsa untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan.

Baca:Mudik Lancar, PDI Perjuangan Apresiasi Kinerja Pemerintah

Pileg dan Pilpres sudah selesai dengan partisipasi rakyat yang begitu tinggi. Saatnya kedepankan persatuan nasional, ke depankan kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Semua menyatu dalam semangat halal bi halal, ujar Hasto melalui keterangan tertulisnya, Senin (3/6).

Istilah Halal bi halal sendiri, kata Hasto, mulai diperkenalkan ada tahun 1948 oleh Bung Karno dan KH Wahab Chasbullah atau Kyai Wahab. Pada saat itu, Bung Karno meminta pendapat Kyai Wahab atas situasi bangsa dan negara dimana elit politiknya terpecah, saling curiga, sehingga diperlukan cara yang efektif untuk menggunakan momentum lebaran, membangun persaudaraan nasional.

Awalnya Kyai Wahab mengusulkan pada saat Idul Fitri diadakan silaturhmi nasional. Namun hal itu ditolak oleh Bung Karno karena dirasa terlalu biasa. Maka, Kyai Wahab kemudian mengusulkan istilah halal bi halal, kata Hasto.

Baca juga :