Megawati Rindu Perdebatan Pemimpin Bangsa yang Bermartabat

Menurut Megawati, perdebatan para pemimpin bangsa kala itu penuh martabat, saling menghormati, rasional dan penuh belarasa.
Kamis, 19 April 2018 19:03 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kerinduannya saat menjadi saksi dalam perdebatan peristiwa bersejarah. Menurutnya perdebatan para pemimpin bangsa itu penuh martabat, saling menghormati, rasional dan penuh belarasa.

Saya rindu perdebatan argumentatif para pemimpin bangsa, seperti yang saya saksikan, saya ikuti, dan saya catat langsung, antara tokoh-tokoh pelopor GNB (Gerakan Non-Blok), ujarnya saat memberikan sambutan di pembukaan pameran Arsip Konferensi Asia Afrika dan peluncuran buku Pidato 29 Pemimpin Asia Afrika di Konferensi Asia Afrika 1955 di Auditorium LIPI, Jakarta, Selasa (17/4).

Baca: Megawati Membuka Pameran Arsip KAA

Presiden ke-5 RI saat peristiwa bersejarah itu terjadi merupakan delegasi termuda. Setidaknya tiga peristiwa penting dalam sejarah peradaban manusia yang langsung disaksikan Megawati.

Saat berusia 8 tahun, Megawati ikut menghadiri Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955. Megawati saat berusia 13 tahun menyaksikan pidato ayahnya, Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia di PBB tahun 1960. Setahun kemudian saat berusia 14 tahun, Megawati ikut juga menyaksikan Gerakan Non-Blok (GNB) pertama yang diadakan di Beograd pada 1961.

Baca juga :