Jakarta, Gesuri.id - Dalam tahun 1933, Bung Karno mengadakan perbedaan antara azas, azas-perdjoangan, dan taktik.
Menurutnya, azas adalah dasar atau pegangan kita, jang, walau sampai lebur-kiamat, terus menentukan sikap kita, terus menentukan duduknja njawa kita.
Baca:Bung Karno, PDI Perjuangan Aceh Gelar WEBINAR Pada 17 Juni
Azas tidak boleh kita lepaskan, tidak boleh kita buang, walaupun kita sudah mentjapai Indonesia-Merdeka, bahkan malahan sesudah tertjapainja Indonesia-Merdeka itu harus mendjadi dasar tjaranya kita menjusun kita punja masjarakat.
.
Familier dengan pengertian ini? Ya, sekilas tampak seperti Bung Karno berusaha memaparkan Pancasila sebagai dasar negara.