Refleksi Kudatuli, Hasto: Pilkada Bukan Sekedar Konsolidasi, Tapi Gerakan Rakyat Bersama Pemimpin

Peristiwa Kudatuli ini justru menggelorakan semangat kita di dalam menghadapi agenda partai yang akan datang
Sabtu, 27 Juli 2024 11:01 WIB Jurnalis - Haerandi

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan peringatan 28 tahun peristiwa penyerangan 27 Juli 1996 (Kudatuli) harus menjadi penyemangat bagi seluruh kader memperkuat kedekatan dengan rakyat. Apalagi dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi agenda demokrasi ke depan, salah satunya Pilkada serentak pada 27 November 2024, mendatang.

Hal itu disampaikan Hasto saat menyampaikan pidato dalam acara peringatan 28 tahun peristiwa Kudatuli di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (27/7).

Semakin mendekatkan diri dengan rakyat. Peristiwa Kudatuli ini justru menggelorakan semangat kita di dalam menghadapi agenda partai yang akan datang, untuk melaksanakan Pilkada serentak, kata Hasto.

Politisi asal Yogyakarta ini menambahkan, bahwa peristiwa Kudatuli ini bisa menjadi pelajaran penting bagi rakyat untuk memilih pemimpin di Pilkada serentak.

Sebab, kata Hasto, pemimpin ke depan harus benar-benar memperhatikan sosok yang lahir dari rakyat dan berjuang demi kesejahteraan rakyat. Kudatuli menjadi rangkaian sejarah Reformasi 1997-1998, yang mengantar Indonesia pada demokrasi dan kebebasan pers. Peristiwa itu melahirkan situasi demokrasi pemilihan langsung, dimana anak dari kalangan biasa bisa menjadi pemimpin.

Baca juga :