Jakarta, Gesuri id - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Yohanis Fransiskus Lema mendapat kepercayaan masuk di Komisi IV yang membidangi Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kelautan, Perikanan, Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Kelautan, Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) dan Perum Bolog menjadi mitra strategis Komisi IV.
Baca:Jokowi Perhatikan NTT,Ansy Lema: Terima Kasih
Saya memang berharap masuk ke komisi IV karena bidang kerjanya bersentuhan langsung dengan masyarakat akar rumput, khususnya petani dan nelayan. Komisi IV juga cocok untuk NTT karena mayoritas rakyat miskin NTT tinggal di pedesaan dan pasisir, serta bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Satu dari lima orang di NTT tidur dalam keadaan lapar. Jika kita ke kampung-kampung di NTT, kita bisa temukan ada orang sakit yang harus berbaring bertahun-tahun di kamar, karena tidak memiliki dana untuk membiayai rumah sakiti. Ini situasi memprihatinkan dan perlu kerja politik untuk memperjuangkan nasib rakyat kecil di NTT. Tingkat kemiskinan di NTT mencapai 21.09 persen per tahun 2019, jauh di atas tingkat kemiskinan nasional yang hanya mencapai 9 persen. Mayoritas rakyat miskin NTT adalah petani, nelayan yang hidupnya di wilayah pedesaan, kata Ansy.
Untuk itu, sebagai politisi asal NTT saya tergerak hati untuk memperjuangkan aspirasi rakyat NTT di Komisi IV. Mitra kerja Komisi VI cukup strategis untuk kerja politik memperjuangkan aspirasi rakyat NTT. NTT harus membangun sektor pertanian agar mencapai kedaulatan pangan, memberdayakan setor peternakan dan berjuang menjadikan laut sebagai sumber ekonomi atau motor penggerak ekonomi baru.
Ansy mengatakan, NTT perlu melakukan reorentasi dari ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan. Komoditas unggulan pangan seperti beras, sorghum, jagung, rumput laut, kedelai dan kopi harus segera dikembangkan. Pengembangan pangan dan tanaman perkebunan bermuara pada ketahanan pangan NTT yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan per kapita dan mengeliminasi masalah kesehatan dasar yang menjadi momokk bagi rakyat NTT.