Gembong: Mengembalikan Becak di Jakarta Tidak Manusiawi

Lebih baik memberdayakan mereka dengan pekerjaan yang lebih layak, bukan malah membiarkan.
Rabu, 10 Oktober 2018 11:22 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Keinginan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengembalikan becak menuai polemik. Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk mengembalikan becak di Jakarta sangat bertentangan dengan zaman.

Baca:Prasetyo Tegaskan Tak Akan Pernah Ada Lagi Becak di Jakarta

Bahkan, menurut Gembong, sudah tidak manusiawi lagi apabila ada moda transportasi di Ibukota dengan menggunakan tenaga manusia. Tugas kita memberdayakan mereka (pengowes becak) dengan pekerjaan yang lebih layak, bukan malah membiarkan mereka, ujar Gembong Warsono, Selasa (9/10).

Ia menyebutkan, alih profesi bagi para pengayuh becak yang berusia muda dengan memberikan pelatihan untuk mendapatkan SIM. Dengan cara ini mereka bisa bersaing menjadi pengemudi angkutan umum atau sopir pribadi.

Sementara, masih ujar Gembong untuk pengayuh becak yang berusia tua atau lanjut bisa beralih profesi sebagai pedagang. Tentu saja, menurut Gembong bisa disesuaikan dengan potensinya. Cara ini saya rasa lebih manusiawi, dari pada mengembalikan mereka ke jalan, ungkapnya.

Baca juga :