Jakarta, Gesuri.id Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghapus jalur TransJakarta koridor Blok MKota mendapat dukungan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi transportasi dan memperindah tata kota. Langkah ini dinilai relevan mengingat jalur tersebut berimpitan dengan jalur MRT, yang kini menjadi andalan transportasi massal di ibu kota.
Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 Gilbert Simanjuntak, menyatakan bahwa penghapusan jalur busway tersebut dapat membuka kembali jalur tersebut untuk lalu lintas umum, sehingga mampu mengurangi kemacetan di jalur utama dan menciptakan tata kota yang lebih rapi.
Pemanfaatan kembali jalur tersebut untuk kendaraan umum akan berdampak positif pada pengurangan beban jalan dan kemacetan. Selain itu, subsidi tiket (PSO) dapat lebih difokuskan ke MRT, sehingga mengurangi beban subsidi yang terus meningkat, ujar Gilbert.
Ia menambahkan bahwa subsidi untuk operasional transportasi massal, yang kini telah melebihi Rp 3 triliun per tahun, sebaiknya dialihkan untuk pengembangan sektor lain. Dana subsidi bisa dimanfaatkan untuk membuka jalur busway baru di wilayah yang belum terlayani atau digunakan untuk pembangunan rumah susun di kawasan kumuh, yang lebih berdampak luas bagi masyarakat, jelas Professor/Epidemiolog ini.
Selain itu, Mantan Wakil Rektor Akademik UKI itu juga mengusulkan modifikasi tarif MRT bagi penumpang rute Blok MKota, yang saat ini menjadi koridor utama MRT Jakarta. Penyesuaian tarif dapat memberikan kemudahan dan insentif bagi pengguna MRT, sekaligus memastikan layanan transportasi tetap terjangkau bagi masyarakat.