Jakarta, Gesuri.id-79 tahun telah berlalu sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namun, alih-alih menyatukan bangsa, kemerdekaan yang diraih dengan darah dan perjuangan para pahlawan justru diwarnai oleh semakin maraknya kekerasan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia terhadap bangsanya sendiri.
Dari kekerasan verbal, perundungan, hingga kekerasan fisik, bangsa yang dahulu bersatu melawan penjajahan kini tampak makin terpecah oleh perseteruan dan kebencian di antara anak-anak negerinya.
Ketika nilai-nilai kebangsaan dan moral yang seharusnya ditanamkan sejak dini mulai terkikis, semakin banyak rumah tangga di Indonesia yang abai terhadap pentingnya mengajarkan rasa cinta tanah air dan solidaritas. Saling serang dengan kata-kata kasar, hinaan, dan tindakan kekerasan sudah menjadi pemandangan yang biasa, bahkan di ruang-ruang publik seperti media sosial, ungkap Novita saat dimintai keterangan oleh gesuri.id, Sabtu (17/8).
Menurut politisi perempuan PDI Perjuangan Ini merupakan sebuah ironi dalam perjalanan bangsa yang telah merdeka. Semangat kebangsaan yang dahulu menggelora kini seolah redup di tengah masyarakat yang makin minim kesadaran untuk menjaga kesatuan dan kehormatan bangsanya.
Dalam momen peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 ini, penting untuk mengingat bahwa kemerdekaan bukanlah sekadar pencapaian sejarah, melainkan sebuah perjuangan yang harus terus diperjuangkan dalam setiap aspek kehidupan, tegasnya.