Modernisasi Pertanian Membutuhkan Basis Data yang Presisi

Melalui basis data, pemerintah bisa melakukan intervensi dengan memberikan insentif maupun bantuan alat mesin pertanian.
Sabtu, 28 Juli 2018 12:59 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Temanggung, Gesuri.id - Memodernisasi pertanian untuk kesejahteraan petani memerlukan basis data pertanian yang cukup presisi. Dari data tersebut, pemerintah baik pusat maupun daerah, bisa mengetahui kondisi riil pertanian yang ada sehingga kebijakan publik yang dibuat akan bisa sesuai dan tepat sasaran.

Demikian disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat membuka Gelar Promosi Agribisnis (GPA) Soropadan ke-8 2018 di PPAP Agro Center Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jumat (27/7).

Baca: Agar Petani Untung, Ganjar Minta Laporan Data Pertanian

Ketika data kita sudah benar, maka perlakuan atau kebijakan publiknya mesti kita dorong, katanya.

Ganjar mengatakan jumlah petani di Jawa Tengah sampai hari ini tercatat 2.815.888 orang. Namun, banyak di antaranya hanya memiliki lahan rata-rata sekitar 0,25 hektare. Sementara untuk kesejahteraan setidaknya dibutuhkan lahan dua hektare. Karenanya, melalui basis data, pemerintah bisa melakukan intervensi dengan memberikan insentif maupun bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani-petani kategori miskin.

Baca juga :