Jakarta, Gesuri.id - Cendekiawan Muslim KH. Ahmad Baso memaparkan bagaimana Walisongo berdakwah di masanya, ketika Nusantara masih didominasi boleh warga beragama Hindu dan Buddha. Walisongo ternyata lewat pendekatan budaya dan penyelesaian isu kehidupan sehari-hari.
Baca: PDI Perjuangan, PAN height: 262px;" />
“Mereka ketemu pada level angajawi-nya, bernusantaranya. Dulu Bali hanya lokal-lokal, Hindu lokal, tapi ketika bertemu dengan karakter nasionalnya, maka bangsa ini yang diperkenalkan oleh para Wali, rasa persaudaraan dan gotong royong dalam menerapkan nilai islam di Nusantara,” ujar Ahmad Baso.
Dia menjelaskan, ketika berdakwah di Nusantara, terlebih pada masyarakat komunitas Tionghoa serta Hindu Bali, para wali tidak serta merta mengajarkan bagaimana cara masuk agama Islam.
Namun Walisongo lebih dulu mendalami psikologi dan problem yang tengah terjadi di kalangan masyarakat Bali kala itu. Tak bisa dipungkiri bahwa salah satu problemnya adalah ekonomi.