Relawan Teman Ibu Kawan Anak Nusantara (R-TIKA) Prihatin atas Insiden Pemalakan di TK Tangerang Selatan

Perlun peningkatan efektivitas pembinaan terhadap organisasi kemasyarakatan (ormas) yang berada di wilayah Tangerang Selatan.
Selasa, 18 Februari 2025 20:11 WIB Jurnalis - Ali Imron

Tangerang Selatan, Gesuri.id Pengurus Relawan Teman Ibu Kawan Anak Nusantara menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden pemalakan yang terjadi di sebuah Taman Kanak-Kanak (TK) di Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten. Kejadian ini tidak hanya mengancam keselamatan tenaga pendidik tetapi juga berdampak psikologis bagi anak-anak yang menyaksikan peristiwa tersebut.

Kami mengapresiasi langkah cepat dan tegas yang diambil oleh pihak kepolisian dalam menangkap dua pelaku, S dan EN, dalam waktu kurang dari 24 jam. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak dan para pendidik, ungkap Tika Ketua Relawan dalam keterangan yang diterima, Selasa (18/02/2025).

Sebagai organisasi yang berfokus pada perlindungan perempuan dan anak, kami mendukung penuh upaya kepolisian dalam menegakkan hukum terhadap pelaku sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kami juga berharap adanya tindakan pencegahan lebih lanjut agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Untuk itu, kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak, termasuk dengan meningkatkan pengawasan di sekitar sekolah serta membangun kesadaran akan pentingnya perlindungan anak, khususnya di lingkungan pendidikan.

Sehubungan dengan insiden ini, kami juga menyoroti perlunya peningkatan efektivitas pembinaan terhadap organisasi kemasyarakatan (ormas) yang berada di wilayah Tangerang Selatan. Kami mengajak Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang Selatan untuk memastikan bahwa program pembinaan ormas benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat. Anggaran yang dialokasikan untuk pembinaan harus digunakan secara tepat guna dan tidak sekadar menjadi formalitas tanpa manfaat yang nyata, tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, pembinaan yang dilakukan harus menanamkan nilai kepedulian terhadap anak dan perempuan, terutama di lingkungan pendidikan. Dengan pendekatan yang lebih terarah dan terukur, diharapkan ormas dapat berperan sebagai mitra strategis dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif, bukan justru menjadi sumber ketakutan dan keresahan di tengah masyarakat.

Baca juga :