Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Dr. Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa gotong royong dalam konfigurasi politik nasional saat ini harus dibangun berdasarkan akar sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Hal itu disampaikan Hasto saat menjadi pembicara dalam diskusi Road to Muktamar Muhammadiyah bertema Suksesi Kepemimpinan 2024 di Gedung Pengurus Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (15/11).
Baca:Puan Harap G20 Perkecil Perbedaan Antar Negara Lewat Dialog
Hasto menjelaskan, jika melihat dalam kesadaran historis serta apa yang menjadi jiwa gotong royong bangsa Indonesia, maka bisa dilihat bagaimana Muhammadiyah didirikan tahun 1912, kemudian Nahdlatul Ulama (NU) berdiri pada 1926, serta PNI di tahun 1927.
Berdasarkan survei saat ini, banyak pemilih atau pendukung Muhammadiyah preferensi politiknya ke PAN. Kemudian 1926 NU, dan secara kultural memiliki preferensi ke PKB, PPP, dan PDI Perjuangan, dimana PDI Perjuangan hadir sebagai rumah kebangsaan Indonesia Raya.