Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR Selly Andriany menyebut kasus penusukan seorang guru perempuan oleh seorang siswa karena alasan cinta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai bagian dari pekerjaan rumah (PR) pemerintah dalam mengatasi krisis moral.
Prihatin dan menyedihkan. Berawal dari rasa mengagumi dan suka, akhirnya berujung anarkis karena tidak tahu mengelola dan mengendalikan emosi, kata Selly di Jakarta, Jumat (22/11).
Baca:Revolusi MentalMasih Relevan Jawab Tantangan Bangsa
Dalam kasus ini, Selly menganggap revolusi mental sebagai salah satu jawaban untuk mengatasi masalah itu.