Sofyan Tan Bahas Keunikan Filosofi Budaya Karo di Acara BISAFest

Sofyan Tan mengatakan BISAFest kali ini diselenggarakan di ruang terbuka tanpa pendingin ruangan, berbeda dari sebelumnya.
Sabtu, 27 Juli 2024 05:17 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI drSofyan Tantak memungkiri punya kesan mendalam dengan etnis danbudaya Karo. Tak heran jika dirinya dengan fasih menceritakan seluk beluk budaya Karo dari sisi filosofis pada acaraBISAFestPesona Gelar Budaya Karo di Jambur Ernala, Jalan Kapiten Purba, Medan, Selasa (23/7).

Sofyan Tan mengatakan BISAFest kali ini diselenggarakan di ruang terbuka tanpa pendingin ruangan, berbeda dari sebelumnya yang kerap digelar di hotel. Karena jika ingin menggelar Pesona Budaya Karo maka wajib dilakukan di jambur. Jambur menurutnya punya makna filosifis yang kuat dan identik dengan etnis Karo yang terbuka.

Budaya Karo ini adalah budaya yang terbuka, menerima berbagai suku, agama dan ras, ramah dan sangat toleran. Seperti Jambur yang terbuka ini, meski tidak ada AC tapi tetap sejuk, ujar Politisi PDI Perjuangan itu.

Sofyan Tan juga mengulas tentang makna filosofis rumah adat Karo yakni Siwaluh Jabu. Waluh yang artinya delapan dan jabu yakni rumah memiliki makna bahwa rumah adat Karo dihuni oleh delapan keluarga yang memiliki delapan ruangan.

Angka delapan yang dipilih menurutnya tidak jauh berbeda dengan karakter etnis Tionghoa yakni melambangkan hubungan yang tak pernah terputus.

Baca juga :