Jakarta, Gesuri.id - AnggotaDPRD MedanDr LilyMH MBA mengatakan warga etnisTionghoadalam setiap merayakan Tahun Baru Imlek melaksanakan beberapa tradisi yang diwariskan leluhur dan tetap dilakukan sampai sekarang.
Tradisi tersebut seperti membersihkan rumah, menghiasi rumah dengan pernak-pernik warna merah, kuning keemasan, tahun ini ditambah warna biru dan hijau. Juga memakai baju dengan warna warni tersebut.
Arti warna merah adalah kegembiraan dan sukacita, kuning keemasan lambang kejayaan atau masa keemasan atau menandakan datangnya rezeki, kata Dr LilyMH MBA, pada Minggu (26/1/2025).
Dikatakan, ada juga tradisi mengunjungi saudara tertua atau yang dituakan seperti kakek, nenek, ibu, bapak, paman juga para tokoh, tujuannya menjalinsilaturahmi. Ini harus dilakukan, umumnya di hari pertama atau hari kedua Imlek. Tapi masa Imlek itu 15 hari, selama hari itu masih bisasilaturahmi, di hari ke 16 sudah tidak boleh bersilaturahmi.
Namun jika masih ada orangtua, biasanya dikunjungi di hari pertama. Kalau mereka di luar kota yang jauh sampai di luar negeri, wajib ditelepon. Kalau dalam satu kota ada banyak saudara, maka ditetapkan mengumpulkan di satu tempat. Jika orangtua masih ada, maka kami yang bersaudara kordinasi kumpul di rumah orangtua. Padasilaturahmiitu, para orangtua akan membagi-bagikan angpau kepada anak-anak dan yang belum menikah, jelasnya.