Andreas Hugo Soroti Program Indonesia Pintar yang Belum Optimal di Daerah 3T

"Masih ada solusi-solusi yang harus bisa dicarikan, kita carikan bersama. Misalnya, ada usulan bank yang mendatangi sekolah," kata Andreas.
Rabu, 07 Agustus 2024 04:25 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira mendorong pemerintah segera mengatasi persoalan implementasi Program Indonesia Pintar (PIP) yang belum optimal di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Masih ada solusi-solusi yang harus bisa dicarikan, kita carikan bersama. Misalnya, ada usulan bank yang mendatangi sekolah, kata Andreas dalam video singkat, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta, baru-baru ini.

Hal tersebut dia sampaikan menanggapi temuan dari kunjungan Komisi X DPR RI ke Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Dari kunjungan tersebut diketahui bahwa biaya transportasi yang harus para pelajar keluarkan untuk bersekolah bernilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan dana dari PIP. Dengan demikian, sejumlah penerima PIP tidak mengaktifkan kepesertaannya.

Di dalam praktik di lapangan, sering kali PIP itu tidak diaktivasi oleh penerima PIP karena dana PIP yang diperoleh itu jauh lebih kecil dari jumlah biaya transportasi yang harus mereka keluarkan, ujar Andreas.

Ia menyampaikan pula Komisi X DPR RI akan mendorong pemerintah untuk memberikan afirmasi terhadap program dan pembiayaan pendidikan bagi daerah 3T dan kepulauan yang memiliki keterbatasan akses, baik jarak tempuh, transportasi, maupun internet, yang berbeda dari daerah lainnya.

Hal tersebut, lanjutnya, bertujuan untuk mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan yang layak di Indonesia.

Diketahui Program Indonesia Pintar merupakan bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan.

PIP dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin, rentan miskin, atau prioritas, agar tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah.

Melalui program tersebut pemerintah berupaya mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah dan diharapkan dapat menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya. PIP juga diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung.

Sumber

Baca juga :