Tasikmalaya, Gesuri.id - Ketua Forum Silaturahmi Sunda SadunyaIrjen Pol (Purn) Anton Charliyan menanggapi wacana mengembalikan nama Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi Tatar Sunda yang mengemuka dalam Kongres Sundadi Perpustakaan Ajip Rosidi, Kota Bandung pada 12 Oktober 2020 lalu.
Anton memaparkan, setelah Sumpah Pemuda bangsa Indonesia telah berikrar berbangsa satu, yakni bangsa Indonesia. Kemudian setelah Proklamasi 17 Agustus bangsa ini pun telah berikrar pula membentuk satu Negara yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca:Putra: Promo Pariwisata Butuh Rayuan Milenial di Medsos
Dalam arti tidak lagi mengedepankan ego-ego kedaerahan. Tanpa mengurangi kebesaran dan eksistensi keberagaman berbagai suku yang ada di Bumi Nusantara ini. Makanya semboyan kita Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu, ujar Anton.
Hal tersebut, lanjut Mantan Kapolda Jabar itu, salah satunya diwujudkan dalam pembentukan awal nama-nama Provinsi yang ada di wilayah NKRI. Telah disepakati oleh para founding father, bahwa nama-nama itu tidak berdasarkan atas nama sebuah suku atau etnis tapi berdasarkan nama pulau-pulau besar.