Beda dengan Bung Karno, Jokowi Tampilkan Teater Para Penjajah yang Bungkam dan Tindas Rakyat

Menurut Airlangga, gagasan yang ditulis Sastrawan Augusto Boal itu menggambarkan perjuangan Presiden pertama Soekarno alias Bung Karno.
Jum'at, 16 Agustus 2024 16:10 WIB Jurnalis - Haerandi

Rangkasbitung, Gesuri.id - Penulis buku Merahnya Ajaran Bung Karno, Airlangga Pribadi Kusman menyinggung gagasan yang muncul pada 1970an bernama theatre of the oppress (teater kaum tertindas).

Menurut Airlangga, gagasan yang ditulis Sastrawan Augusto Boal itu menggambarkan perjuangan Presiden pertama Soekarno alias Bung Karno, yang melawan penindasan oleh penjajah untuk mendorong pembebasan. Ia menilai semangat itu kini sudah berbeda.

Hal itu disampaikan Airlangga saat menjadi pembicara dalam acara bedah buku Merahnya Ajaran Bung Karno dalam rangka Refleksi Kemerdekaan ke-79 RI yang digelar Persatuan Alumni GMNI Lebak di Museum Multatuli, Rangkasbitung, Banten, Jumat (16/8).

Dalam teater itu kalau kita dalam konteks perjuangan, maka akan melihat Bung Karno adalah tokoh yang mendorong pada proses pembebasan dan perubahan sosial, ujar Airlangga.

Airlangga menyebut Bung Karno sebagai tokoh theatre of the oppress, yang melibatkan rakyat untuk turut membangun tanah air dan seisinya, bukan sebagai penonton saja.

Baca juga :