Cegah Kecelakaan, Ganjar Dukung Pengaktifan Jembatan Timbang

ODOL perlu ditertibkan karena membahayakan pengemudi kendaraan berat dan pengguna kendaraan lain sehigga rawan kecelakaan.
Rabu, 08 Agustus 2018 09:16 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Semarang, Gesuri.id Meski Jawa Tengah tidak termasuk dalam proyek percobaan pengaktifan kembali jembatan timbang oleh pemerintah pusat, namun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung kebijakan tersebut. Pasalnya, overdimensi dan overloading (ODOL) kendaraan angkutan berat sudah seharusnya ditertibkan karena membahayakan pengemudi kendaraan berat dan pengguna kendaraan lain sehigga rawan kecelakaan. Selain itu, ODOL dapat menyebabkan kerusakan jalan serta menimbulkan kemacetan panjang.

Yang seperti itu membahayakan, angkutan yang sangat luar biasa, yang melebihi segalanya itu menyebabkan jalannya rusak. Itu kalau mereka ngeyel, terus melebihi tonase terus kapasitas jalannya tidak kuat dan remuk, kata Ganjar saat menjadi narasumber dalam program Mas Ganjar Menyapa (MGM) yang disiarkan langsung oleh Radio Sindo Trijaya FM dan beberapa radio jaringan lain di seluruh Jawa Tengah, Selasa (7/8).

Baca: Ganjar Harap Pengoperasian Jembatan Timbang Tidak Merugikan

Ganjar mengatakan jika dibandingkan dengan jalan yang ada di DIY yang tidak pernah dilewati oleh kendaraan muatan berat, kondisi jalan di Jawa Tengah masih kalah jauh. Sebab, hampir semua jalan di Jawa Tengah dilalui kendaraan muatan berat.

Dari data pelanggaran mulai AprilJuni 2018 ada 55.009 kendaraan yang diperiksa di 11 titik. Dari keseluruhan itu kendaraan yang melanggar mencapai 78,6 persen, di mana pelanggaran daya angkut mencapai 43 persen, pelanggaran dimensi 8,15 persen, pelanggaran dokumen 44,92 persen, pelanggaran tata cara 1,6 persen, dan pelanggaran persyaratan teknis 1,9 persen.

Baca juga :