Darmadi Tegaskan Kesejahteraan Rakyat Harusnya Meningkat

Lebih dari 80 persen masyarakat Indonesia memiliki pengeluaran kurang dari Rp 2 juta per bulan, jauh dari angka rata-rata PDB per kapita. 
Rabu, 05 Februari 2025 09:00 WIB Jurnalis - Heru Guntoro

Jakarta, Gesuri.id - IMF menempatkan Indonesia di peringkat ke-8 dengan Produk Domestik Bruto (PDB) berbasis Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity/PPP) sebesar 4,7 triliun dolar AS.

Posisi ini menempatkan Indonesia di atas negara maju seperti Prancis dan Inggris. Namun, apakah peringkat tersebut benar-benar mencerminkan kesejahteraan masyarakat Indonesia?

Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengatakan, dalam konteks PPP, Indonesia memang memiliki daya beli ekonomi yang besar. Namun, peringkat ini berbeda dengan perhitungan GDP berdasarkan nilai tukar pasar (market exchange rates), yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-16 dengan GDP sebesar 1,39 triliun dolar AS pada 2023.

Menurut dia, perbedaan perhitungan ini sering menimbulkan informasi yang menyesatkan (misleading). Bahkan, ada pihak yang sengaja menggiring opini publik dengan mengkalikan GDP PPP dengan nilai tukar pasar, menghasilkan angka dalam bentuk rupiah yang jauh lebih besar dari realitas ekonomi masyarakat.

Baca juga :