Jakarta, Gesuri.id - Di tengah upaya pemerintah menggenjot kualitas lulusan vokasi dalam negeri, jumlah pengangguran dari lulusan SMK dan pendidikan tinggi vokasi ternyata masih tinggi. Belum lagi daya serap pasar angkatan kerja vokasi masih di bawah 50 persen. Kondisi ini membuat Anggota Panja Vokasi Komisi X DPR Putra Nababan merasa prihatin.
Pemerintahan Jokowi sangat concern dengan pengembangan pendidikan vokasi agar memiliki daya serap yang tinggi di dunia usaha dan dunia industri, katanya Putra di sela-sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR RI dengan beberapa pelaku usaha seperti CEO Bukalapak.com, Pemred Kompas TV, Presdir PT Astra Internasional, PT Sinar Mas Land, PR Adaro Energi, CEO Siloam Hospital, CEO Hotel Sahid, dan CEO PT 8Villages Indonesia.
Menurut Putra, RDP digelar untuk mendapat masukan dari perusahaan-perusahaan tersebut yang telah menjalankan link and match dan sudah menyerap tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri.
Baca Juga: Stafsus Milenial, Putra : Benang Merah Pengembangan SDM
Kita melihat bahwa mereka adalah perusahaan-perusahaan yang telah menjalankan link and match selama bukan hanya bertahun-tahun, belasan tahun, tapi puluhan tahun. Jadi mereka betul-betul sudah melakukan penyerapan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri atau perusahaan mereka. Dan mereka sudah melakukan investasi cukup besar untuk pendidikan vokasi terutama untuk mereka yang siap bekerja di perusahaan mereka, ungkapnya kepada wartawan di sela-sela RDP di Kompleks Parlemen, Rabu (5/2).