Di Hadapan Rektor se-Rusia, Megawati: AI Bisa Disalahgunakan Jadi Mesin Pembunuh Manusia Serta Pelanggeng Kediktatoran

Sekiranya perkembangan AI dilepaskan dari kemanusiaan, maka bisa terjadi dictatorship baru mengatasnamakan big data dan kecerdasan buatan.
Rabu, 18 September 2024 20:01 WIB Jurnalis - Haerandi

St.Petersburg, Gesuri.id - Presiden Kelima RI, Prof.Dr.(H.C). Megawati Soekarnoputri menyampaikan kekhawatirannya menyangkut potensi penggunaan Artificial Intelligence (AI) yang tidak dibatasi oleh nilai-nilai kemanusiaan. Sebab AI juga berpotensi menjadi mesin pembunuh kemanusiaan mapun dijadikan alat pelanggeng kediktatoran.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya di hadapan rektor universitas se-Rusia, di Kampus St.Petersburg University (SPBU), Rabu (18/9).

Para rektor hadir di acara Forum Kemitraan yang digelar SPBU dalam memperingati 300 tahun usia salah satu kampus terbaik di Rusia itu. Megawati diundang sebagai keynote speaker di acara tersebut. Pidatonya berjudul Artificial Intelligence, Kemanusiaan dan Konflik Peradaban.

Megawati mengajak dunia mendengarkan suara kemanusiaan yang disampaikan Paus Fransiskus, bahwa perkembangan teknologi termasuk melalui kecerdasan buatan, seharusnya tidak bisa digunakan menjadi mesin pembunuh yang otonom.

Dalam pandangan Paus Fransiskus, keputusan yang menyangkut nasib kehidupan umat manusia tidak boleh digantikan dengan mesin yang tidak memiliki jiwa kemanusiaan itu. Saya sangat sependapat dengan pernyataan tersebut, ujar Megawati.

Baca juga :