FGD Pangan PDI Perjuangan, Pemerintahan Paska Jokowi Perlu Siapkan Mitigasi Risiko Bencana Pangan Paska Makan Siang Gratis

Guru Besar IPB Prof.Dwi Andreas Santosa meminta agar Pemerintah berpikir soal hal ini, mempersiapkan mitigasi dampaknya dengan serius.
Kamis, 15 Agustus 2024 12:10 WIB Jurnalis - Haerandi

Jakarta, Gesuri.id - Program makan siang gratis yang dijanjikan Presiden terpilih Prabowo Subianto diprediksi akan melonjakkan impor pangan. Sementara saat ini ada kecenderungan produktivitas pertanian padi di Indonesia menurun.

Artinya, ada selisih yang kemungkinan besar ditutupi dengan impor yang makin meningkat. Guru Besar IPB Prof.Dwi Andreas Santosa meminta agar Pemerintah berpikir soal hal ini, mempersiapkan mitigasi dampaknya dengan serius.

Guru Besar IPB Prof.Dwi Andreas Santosa menyampaikannya dalam Focus Group Discussion (FGD), yang dilaksanakan rangka Rapat Koordinasi Bidang Nasional (Rakorbidnas) Pangan dan Pertanian PDI Perjuangan. Acara dilakukan di Kantor DPP PDI Perjuangan, di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (15/8/2024). Seminar itu bertema Kedaulatan Pangan di Indonesia (Beras, Kedelai dan Jagung).

Rencana makan siang gratis akan melonjakkan impor pangan. Kita harus hati-hati akan hal ini. Apalagi produktivitas padi kita cenderung menurun, kata Prof.Andreas.

Pada bagian lain, Prof.Andreas menyoroti ketergantungan pada impor pangan dan perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pangan. Baginya, apa yang disampaikan para Founding Father soal pentingnya sektor pertanian dan pangan, harus dihidupkan lagi.

Baca juga :