Semarang, Gesuri.id Dampak aksi 2122 Mei di Jakarta juga berdampak kepada pengguna media sosial di Indonesia. Pasalnya, pemerintah melakukan pembatasan akses media sosial untuk mencegah keonaran yang lebih besar terjadi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, bukan tanpa alasan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI membatasi penggunaan akses media sosial. Pembatasan itu untuk mengurangi penyebaran berita hoaks dan memutus komunikasi para pembuat onar, yang biasanya dilakukan melalui media sosial maupun instant messaging seperti Whatsapp.
Baca: Ganjar Banggakan Industri Rambut Palsu Purbalingga
Ganjar sebagai pemimpin daerah yang aktif menggunakan media sosial pun turut merasakan dampak pembatasan akses media sosial. Namun ia menyiasati hal itu dengan beralih ke media mainstream, yaitu menulis.
Ya pakai tulisan. Pakai tulisan kan masih bisa. Ya biasanya gambar, video ditunggu ya sekarang pakai itu (tulisan), jelasnya saat ditemui usai Rapat Koordinasi Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota di Patra Hotel and Convention Semarang, Jumat (24/5).