Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai penelusuran (tracing) COVID-19 di DKI Jakarta masih rendah sehingga pengujian (testing) yang tinggi menjadi tidak berarti.
Dalam penanggulangan COVID-19 ini, Jakarta mengutamakan 3T, tapi lebih dominan testing dan gembar-gembor melebihi standar WHO, padahal testing harus diikuti tracing, kata Gilbert dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (3/3)
Gilbert menjelaskan kemampuan tracing COVID-19 Jakarta belum ideal dan terkesan tidak terbuka dan hanya dimunculkan pada Mei 2020 dengan angka 1:3, yakni dari satu kasus positif dilakukan penelusuran pada tiga orang yang berhubungan.
Baca:Putra:PelacakanMasif, Terobosan Efektif Tekan Covid-19