Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Bali, Wayan Koster, menginginkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali belajar dari Israel mengenai teknologi dan produktivitas lahan pertanian. Salah satu yang digarisbawahi ihwal inovasi pertanian Israel yang memanfaatkan lahan kering menjadi lahan pertanian modern.
Itu sekarang banyak metodenya yang sangat berhasil. Tidak lagi ke pertanian konvensional, tetapi pertanian berbasis teknologi. Kalau perlu belajar ke Israel, yang luar biasa, kata Koster, saat Musrenbang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2026 di Wiswa Sabha, Selasa (15/4/2025).
Koster menyebut kondisi geografis Israel yang tidak memiliki lahan subur dan air yang memadai untuk pertanian, tetapi pertaniannya dapat dikatakan maju. Dengan teknologi pertanian, lanjut Koster, Israel dapat mengolah embun menjadi sumber air untuk tanaman.
Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali masih dapat memenuhi kebutuhan 4,4 juta penduduknya dengan memanfaatkan surplus dalam produksi pertanian.
Namun, Koster khawatir lantaran surplus tersebut menyusut dari tahun ke tahun selama lima tahun belakangan ini. Surplus beras Bali sempat melebihi 100 ribu ton pada tahun 2019, sementara jumlah tersebut menyusut hingga 53 ribu ton pada tahun 2024.