Harris Turino Minta Penjelasan Dampak Efisiensi Anggaran Terhadap Kinerja BPK RI

"Kami di DPR RI tentu tidak ingin mendengar bahwa pada akhirnya terjadi penurunan kinerja BPK karena anggarannya dipotong."
Minggu, 16 Februari 2025 20:20 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI, Harris Turino, mempertanyakan dampak efisiensi anggaran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang mencapai 23,4 persen terhadap kinerja lembaga tersebut.

Apa sih dampak efisiensi sebesar 23,4 persen ini terhadap kinerja BPK? Kami di DPR RI tentu tidak ingin mendengar bahwa pada akhirnya terjadi penurunan kinerja BPK karena anggarannya dipotong. Sebab, jika kinerja BPK menurun, kerugian negara bisa jauh lebih besar. Kami juga sangat tidak mengharapkan muncul hal-hal lucu-lucu untuk menutup kekurangan anggaran, kata Harris, pada Jumat (14/2/2025).

Harris menambahkan, jika setelah pemotongan anggaran 23,4 persen kinerja BPK tetap sama, maka hal ini bisa memperkuat dugaan bahwa kebocoran anggaran di Indonesia memang berada di kisaran 20 hingga 30 persen, termasuk di BPK sendiri.

Hal ini tentu sangat memprihatinkan, tegasnya.

Lebih lanjut, Harris mengutip pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa efisiensi dan rekonstruksi anggaran 2025 akan dijadikan patokan dalam menentukan anggaran tahun 2026 dan seterusnya.

Baca juga :