Jakarta, Gesuri.id - Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengajak seluruh pihak untuk bersama melangkah, bergotong royong mengatasi kondisi mental emotional dissorder di Indonesia agar kualitas kesehatan hidup masyarakat lebih baik.
Kasus gangguan emosi pada remaja, yang disebut setengah kopling penting jadi perhatian agar adanya bonus demografi Indonesia bisa benar-benar mewujudkan target pencapaian Indonesia Emas pada 2045.
Selain angka stunting 24,4 persen di Indonesia, masalah ini penting jadi perhatian semua dan di 2022 bisa turun 21 persen. Kondisi remaja kita itu ada yang setengah kopling, fenomena klithih dan lain lain penting diatasi bersama-sama, kata Hasto,Senin (23/1).
Mengutip data yang ada, kondisi setengah kopling ini angkanya 6,9 persen di 2013 menjadi 9,8 persen di 2018. Kondisi remaja dengan gangguan mental kalau diajak kerja itu sulit, diserahi tanggung jawab seenaknya sendiri, bekerja kantoran seenaknya sendiri, sering bolos.