Jakarta, Gesuri.id - Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunsfik) dalam rangka peninjauan pembangunan jalan tol Semarang-Demak. Menurut Ketua Tim Peninjauan BAKN DPR RI, Hendrawan Supratikno, bahwa terdapat informasi keterlambatan pembangunan proyek pembangunan jalan tol ini.
Diketahui, bahwa proyek Jalan Tol Semarang-Demak ini memiliki total panjang 26,4 kilometer yang dibangun dalam dua seksi melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Di sisi lain, Hendrawan memaparkan, penggunaan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Seksi 2 dalam proyek ini sudah berjalan baik, akan tetapi untuk Seksi 1 masih belum sepenuhnya selesai.
Seksi 1 memang sangat rumit, karena pembangunan tol di atas laut, dan melewati tanah-tanah yang semula tanah itu ada dan bersertifikat. Oleh sebab itu, muncul kendala tanah musnah, yaitu tanah yang sudah tidak ada, tetapi baru muncul kalau terjadi reklamasi, jelas Hendrawan kepada Parlementaria di PT PP, Demak, Jawa Tengah, Rabu (13/3).
Hal tersebut, menurutnya, yang menjadi sebab tertundanya pembangunan proyek jalan tol Semarang-Demak ini. Pada awalnya, target penyelesaian proyek tersebut adalah akhir tahun 2024, tetapi ditunda menjadi kurang lebih tiga tahun lagi atau sekitar tahun 2027.
Memang ini proyek yang menarik, karena untuk pertama kalinya di Pulau Jawa ada jalan tol di atas laut, ujar Hendrawan.