Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan, Darmadi Durianto mengaku pesimis program hilirisasi tambang nikel bakal terealisasi dalam jangka panjangnya.
Pasalnya, kata dia, sejumlah pabrikan (otomotif seperti Tesla, BYD) yang sebelumnya membutuhkan bahan baku nikel sebagai komponen kendaraan listriknya perlahan kini tengah melirik atau beralih ke Lithium Ferro Phosphate (LFP) sebagai alternatif.
Kehadiran LFP tentu saja bisa jadi ancaman terhadap keberadaan Nikel kita. Mengutip data dari media katadata.co.id, periode 2018-2022 pangsa pasar baterai LFP global naik dari 7% menjadi 27%, sedangkan baterai nikel kadar tinggi (high-nickel) turun dari 78% menjadi 66%. Data ini menunjukkan setidaknya dalam jangka panjang, pasar akan cenderung meninggalkan Nikel. Dibandingkan Nikel, LFP kan secara hitungan ekonomi dan investasinya jauh lebih murah dan efisien, ujar Bendahara Megawati Institute itu.