Magelang, Gesuri.id - Upaya Pemerintah Kota Magelang untuk mempromosikan batik asli kota sejuta bunga terus dilakukan. Dalam berbagai kunjungan kerja, batik dengan beragam motif dari Kota Magelang selalu dibawa sebagai cinderamata agar semakin dikenal diluar daerah. Seperti yang dilakukan oleh rombongan Pemerintah Kota Magelang bersama Komisi A DPRD Kota Magelang, camat, dan lurah se-Kota Magelang dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Muarojambi, Senin (3/9).
Batik Kota Magelang memang belum sejajar jika disamakan dengan batik Solo ataupun Pekalongan. Namun seiring perkembangan tekhnologi, batik Kota Magelang pasti akan terus mengalami peningkatan kualitas, ujar Wakil Walikota Magelang, Windarti Agustina, di hadapan Wakil Bupati Muarojambi, Bambang Bayu Suseno.
Baca: Windarti: Kompetisi Robot Kembangkan Kemampuan Inovasi
Windarti menyebutkan, ada beragam motif hasil tangan masyarakat Kota Magelang, mulai dari getuk, watertorn, hingga dedaunan. Semuanya diproduksi oleh masyarakat dana masuk dalam kategori Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Sejauh ini Pemkot Magelang terus melakukan pendampingan, pelatihan, sebagai bentuk dukungan kepada UMKM batik. Tujuannya tentu agar skill pembatik maupun kualitas batik bisa terus membaik, ungkap Windarti.
Selain itu, pemerintah juga mewajibkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) jajaran Pemkot serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengenakan batik khas Kota Magelang setiap hari Kamis dan Jumat.
Sekarang permintaan batik Kota Magelang terus mengalami peningkatan, tidak hanya dari dalam kota namun juga dari luar daerah, bahkan sampai luar pulau. Kami pun berharap bahwa ke depan ada kerjasama dengan Pemkab Muarojambi terkait distribusi batik ini, tutur politisi PDI Perjuanga ini.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Muarojambi, Bambang Bayu Suseno mengaku senang dengan tawaran dari Kota Magelang. Dia pun akan memikirkan kembali kemungkinan kerjasama dalam hal UMKM batik tersebut.